Cerita Dewasa Memek Cavelin Sudah Sangat Haus Akan Penis Yang Perkasa


Cerita Dewasa Om - Malam itu terlihat Cavelin sedang berada disebuah tempat praktek Dokter Kandungan, setelah kejadian-kejadian mesum yang dialaminya dengan Handy dan Hendry. Cavelin takut suatu saat nanti dirinya hamil karena sperma laki-laki lain, dan kalau nanti ia sampai hamil pasti suaminya akan mengetahui perbuatannya bersenggama dengan orang lain.

Memek Cavelin Sudah Sangat Haus Akan Penis Yang Perkasa

Hari ini kebetulan suaminya sedang pergi keluar kota selama 2 minggu, Cavelin yang memang sedang menunggu waktu yang tepat untuk mendatangi dokter kandungan, akhirnya memutuskan untuk mendatangi tempat praktek dokter kandungan, ia ingin cepat-cepat berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan alat kontrasepsi apa yang cocok untuk dia, karena Cavelin ingin segera merasakan kepuasan bersenggama kembali, hampir lebih dari 2 minggu, Cavelin tidak dapat menikmati sodokan-sodokan kontol-kontol perkasa yang dapat memberikan kepuasan kepada dirinya, karena ia takut akan hamil.
“bu Cavelin,”
Cavelin mendengar namanya dipanggil.

“Yach, betul,” Cavelin menjawab, dan menengok kearah siempunya suara yang ternyata suster di tempat praktek ini.
“Sekarang giliran ibu,” kata suster tersebut, “mari ikut saya, bu.!!”
“Oh..yach,” jawab Cavelin, sambil berdiri dan mengikuti suster itu menuju keruangan praktek.
Cavelin baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Cavelin menyadari bahwa ia adalah pasien terakhir.
“Dok, ini ibu Cavelin pasien terakhir kita malam ini,” Kata suster itu kepada lelaki yang berada didalam ruangan praktek itu
Dalam hati Cavelin membatin,”masih muda nih dokter, dan wajahnya lumayan ganteng,” Cavelin memperkirakan dokter ini seumuran dia.
“Malam, dok,” Cavelin menyapa si dokter.
“Malam, juga Bu! Silahkan duduk bu! Apa yang bisa saya bantu??,” si dokter menjawab sambil bertanya dan mempersilahkan Cavelin duduk.

Sebelum sempat Cavelin menjawab pertanyaan sang dokter, ia mendengar si suster berkata,” Dok, ibu Dewikan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu,”
“Oh..ok, “ jawab si dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.
“Sebentar yach bu,” kata si dokter ke Cavelin, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti si suster.
Tak lama kemudian dokter itu kembali dan berkata kepada Cavelin,” maaf yach bu, soalnya saya harus mengunci pintu depan, kalau tidak nanti ada orang datang lagi untuk berobat atau berkonsultasi, padahal ibu Cavelin-kan pasien saya terakhir apalagi suster saya sudah pulang”
“Oh..gak apa-apa kok,” balas Cavelin
“Nach, sekarang apa keluhan ibu, mudah-mudahan saya bisa bantu,” tanya si dokter.
“Begini dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu memakai kondom, jadi kira-kira alat kontrasepsi apa yang bagus untuk saya,” Cavelin menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.

“Oh itu, memang ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?” tanya sang dokter lagi.
“yach begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, “ jawab Cavelin sedikit berbohong, karena tidak mungkin ia menjelaskan kedokter bahwa ia ingin lebih puas dalam menikmati kontol-kontol perkasa tanpa takut akan hamil.
“Baru satu?? Memang tidak berkeinginan nambah, bu??” si dokter memastikan.
“Hmmhh…betul,” Cavelin menjawab sambil tersenyum.
“Lalu ibu mau yang sementara atau selamanya,” tanya sidokter.
“maksudnya??” Cavelin balik bertanya.
“Begini loh, Bu!. Kalau sementara saya sarankan ibu untuk menggunakan spiral, tapi kalau ibu dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, yach! Saya menyarankan ibu untuk disteril, maksud saya saluran indung telur ibu harus saya tutup rapat, jadi kalau ibu berhubungan dengan suami, sperma suami ibu tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur ibu, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur ibu yang dapat dibuahi oleh sperma suami ibu,” jelas sang dokter panjang lebar.

“Ooohhh…begitu,” gumam Cavelin,” Kalau gitu saya pilih yang sementara saja, siapa tahu nanti kita ingin mempunyai anak”
“Ibu mengambil keputusan yang tepat, nach sekarang ibu silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya,” kata si dokter sambil menunjuk kearah ranjang.
“Bajunya dan CDnya tolong dilepas, Bu!!, terus ibu kenakan ini” lanjut sidokter sambil memberikan jubah berwarna biru muda.
“wah, bu!! terbalik pakai jubahnya,” dokter itu berkata sambil tersenyum saat melihat Cavelin mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbukanya berada didepan.
“Bagian yang terbukanya itu untuk dibelakang, kalau ibu pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat kedada ibu terus,” lanjut sidokter sambil bercanda ke Cavelin.

“Ohhh…he..he..dokter bisa aja,” Cavelin tersipu malu mendengar gurauan si dokter, sambil membetulkan jubah tersebut, kemudian iapun berbaring diranjang.
Cavelin bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter, panjang ranjang ini hanya sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah, Dewipun melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya.
Setelah selesai mempersiapkan peralatannya, sang dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Cavelin diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,
“Ibu, baru pertama kali yach datang kedokter kandungan??,” tanya sidokter tersenyum.

Tanpa menunggu jawaban Cavelin, sang dokterpun mulai mengangkat kaki Cavelin satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Cavelin itu, perbuatan sidokter membuat Cavelin terhenyak, Cavelin tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya terangkat dan terbuka lebar ini, kemaluannya akan Nampak jelas didepan sidokter, mukanya pun menjadi merah karena menahan malu, melihat Cavelin yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, sidokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Cavelin ke dokter kandungan.

“Maaf, yach, Bu,” sidokter berkata saat jari jemarinya mulai menyentuh bibir vagina Cavelin.
“Hhmmmhh….,” Cavelin hanya bisa mengangguk, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari sidokter menyentuh bibir vaginanya.

Kedua jari tangan kiri sidokter mencoba untuk sedikit membuka lubang vagina Cavelin dari sebelah atas, sehingga kelentit Cavelin tersentuh oleh telapak tangan sidokter, sementara tangan kanan sidokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong, agak lumayan lama sidokter berkutat untuk memasukkan alat itu kelubang vagina Cavelin, sementara Cavelin merasakan geli yang aneh dan nikmat saat kelentitnya tergesek-gesek oleh tangan sidokter, akibatnya gelora birahi Cavelin mulai bangkit, memeknya mulai basah.
“Ouugghhh…..ssshhhh,” Cavelin menjerit lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter 3cm terbenam di dalam lubang senggamanya, pantatnya terangkat sedikit, kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat.
“Maaf..bu.!! sakit…!! Tahan sebentar yach, saya akan mulai memasang spiralnya,” kata sidokter.

Si dokter merasa heran dengan kondisi lubang vagina Cavelin yang masih sempit ini, dalam hatinya ia berkata, “gila nich ibu, udah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya,”, sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir vagina Cavelin dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot vagina Cavelin, saat ia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu ia melihat lubang vagina Cavelin yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama ia praktek melhat kejadian ini, karena sudah berpengalaman ia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, memek Cavelin jarang dipakai oleh suaminya, karena hanya dengan alat yang teronggok diam saja memek Cavelin sudah basah.

“Hhhhmmmm…sssshhhh….hhhmmmm…..ssshhhh..” Cavelin merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir vaginanya dan merasakan sumpalan alat dilubang senggamanya.
Mendengar lirihan Cavelin, sidokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya membatin,”kalau kuentot mau tidak yach ini ibu???, atau malah nanti dia marah??..”
Setelah melihat cengkraman dinding vagina Cavelin dialatnya mulai mengendur, dokterpun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya, lalu melalui corong tadi ia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terbuat dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam lubang vagina Cavelin, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian ia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir vagina Cavelin, sidokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari lubang vagina Cavelin, gesekan yang ditimbulkannya membuat Cavelin mengerang lirih.

Setelah terlepas, sidokter kembali memijat-mijat vagina Cavelin, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah ia lakukan selama ia praktek, saat ini ia lakukan karena ia terangsang dengan bentuk vagina Cavelin, dalam hatinya ia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Cavelin sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh sang dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuhnyapun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.

“Oh..baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kontolnya, Oh gila betul rangsangan ini,” Cavelin berkata dalam hatinya.
Tangan Cavelin yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua bukit kembarnya, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuhnya, Cavelin kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Cavelin telanjang bulat didepan sang dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua bukit kembarnya itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Cavelin sedang menikmati semua itu.

Sang Dokter yang melihat aksi Cavelin melucuti jubah dan Bhnya serta aksi remasan tangan Cavelin dikedua bukit kembarnya itu tersenyum simpul, “nampaknya ia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku,”, lalu tanpa menghentikan pijatannya, ia pun mulai menciumi kelentit Cavelin yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi ia jilati dan hisap-hisap kelentit Cavelin yang membuat Cavelin semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah sidokter, aksi sidokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos lubang kenikmatan Cavelin, dengan gerakan perlahan-lahan sidokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya lubang vagina Cavelin semakin basah, erangan-erangan Dewipun semakin sering terdengar. Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan sidokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuhnya kadang-kadang melenting, Cavelin betul-betul menikmati serangan-serangan sang dokter dikemaluannya.

“Ouughhhh….dddoookkk….eenaaaakkk…aakhhuuu…mau..kel luaarr…ssshhh…aagghhhh..”Dewi merintih-rintih kenikmatan.
Ssssrr……ssssrrrr….ssssrrrr…… memek Cavelin memuntahkan lahar kenikmatannya.
Tubuh Cavelin mengejang, sang dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Cavelin yang membasahi jari tangannya.
“Enak, Bu!!,” tanya sidokter.
“Iyaachh…”Dewi menjawab dengan nafas yang masih tersengal-sengal, matanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja ia rengkuh.

Tanpa buang waktu lebih lama lagi, sang dokterpun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kontolnya sudah berdiri dengan tegak, ukurannya lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kontolnya dibibir vagina Cavelin, membuat Cavelin menggelinjang, dengan pelan-pelan sang dokterpun menyelipkan kepala kontolnya di lubang memek Cavelin, setelah merasa tepat disasaran sang dokterpun mulai melesakkan kontolnya kedalam lubang memek Cavelin, setahap demi setahap.

Sleeepp….bleeessss….bleessss…..
kontol sang dokter mulai terbenam seluruhnya dalam lubang kemaluan Cavelin, Cavelin yang merasakan kontol dokter itu mulai memasuki lubang senggamanya, mendesis lirih. Hatinya membatin,”lumayan besar juga kontolnya, tapi tidak sebesar punyanya pak Sugito”.
“Ssshhh….aaaaghhhh..dook…kontolmu besar juga…. sssshhhh….puaskan aku dengan kontolmu ssshhhh…”desis Cavelin.

Dengan perlahan-lahan Sang dokter mulai mengeluar-masukkan kontolnya didalam lubang senggama Cavelin, kedua tangannya berpegangan dipaha Cavelin, lama-lama gerakan maju-mundur sang dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka. Erangan Cavelin dan sang dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka.
“Ouughhh…dookkk…teeruusss…ssooddokkk .memekkuuuu…dengaaannn kkonttolmu..ituuu… aaaggghhhh…” Cavelin mengerang kenikmatan menikmati sodokan kontol sang dokter di lubang senggamanya.

“Hhhhmmmm…aaaaghhh…memekmuuu…benaaarr-benaar..sseeemmpitt enaaakkk… oouughhh … koontooolllkuuu…teerjeppiitt…bbeetulll… “ Sang Dokterpun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding vagina Cavelin dibatang kontolnya..
“Teekkaaannn…lebih daaalllaamm…dookk.. yaaahh..begituu..ssshhhhh…oouughhh…,” rintih Cavelin meminta sang dokter untuk menekan lebih dalam, yang dituruti oleh sang dokter, dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kontolnya terbenam sampai pangkalnya saat sang dokter mendorong masuk kontolnya.
Tak lama kemudian nampak gerakan sang dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Dewipun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan kontol sang dokter, lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka.

“Ouughhh…doookkk…aaaakkkkuuu…kkeeelluuarrr,” Cavelin mengerang tubuhnya melenting.
“Akkkhhuuu…juuggaaa…mmaaauuu….ooouugghhhh..” sang dokterpun melenguh, dan menekan dalam-dalam kontolnya didalam lubang senggama Cavelin, lalu terdiam.
Creeetttt…..ssssrrrr…..ccrreeeettt…..ssssrrrr…..
Kedua kemaluan mereka akhirnya memuntahkan lahar kenikmatan berbarengan, sand dokter merasakan batang kontolnya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Cavelin dan ia juga merasakan dinding vagina Cavelin berkedut-kedut meremas-remas batang kontolnya, Cavelin sendiri merasakan dinding rahimnya tersemprot oleh cairan hangat sperma sang dokter dan Cavelin sendiri merasakan pada dinding vaginanya batang kontol sang dokter berdenyut-denyut.
Kemudian sang dokter mencabut batang kontolnya dari jepitan vagina Cavelin setelah ia merasakan remasan-remasan dinding vagina Cavelin berhenti dan kontolnya mulai mengecil, saat kontolnya tercabut dari lubang kenikmatan Cavelin, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Cavelin mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.

Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian sang dokter memberi tahu Cavelin bahwa spiral yang ia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Cavelin mengangguk tanda mengerti dalam hati Cavelin berkata ,”pasti aku akan balik lagi, untuk menikmati sodokan-sodokan kontolmu lagi,”
Sebelum pulang Cavelin bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Cavelin, gratis!!! bisiknya. Cavelin pun pulang dengan tersenyum, dalam hatinya ia membatin bertambah satu lagi koleksi yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Dan sekarang ia tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun.

TAMAT

Oh iya jangan lewatkan  dsini kami juga menyediakan Beberapa Cerita Dewasa Yang Hot Lainnya  Silahkan di klik ya Bagi peminat Cerita Dewasa 
Cerita Dewasa Memek Cavelin Sudah Sangat Haus Akan Penis Yang Perkasa Cerita Dewasa Memek Cavelin Sudah Sangat Haus Akan Penis Yang Perkasa Reviewed by Swgacor on December 08, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.